Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Pernah dan Selalu

Bintaro muram kehilangan kami Warung kopi hingga jam 3 pagi menangis hingga lebam Restoran cepat saji hingga adzan subuh bersuara melambat karna galau Maaf ya, kami harus pulang Tentang apakah nanti kami akan saling merindu Tentang apakah nanti pertemuan lengkap kami terjadi di pernikahan tercepat Tentang apakah nanti kami masih diberi waktu untuk bertemu secara lengkap Dengan kebahagiaan yang lengkap seperti atmosfer ujian terakhir Kami tidak tahu Yang pasti Selalu ada sesuatu di Bintaro, Pernah, dan selalu
Dia bukan milikmu lagi Pagi adalah milikmu sendiri Secangkir earl grey tea panas, dengan kenangan yang tak bisa mati Sekarang milikmu sendiri Dia bukan milikmu lagi Jaringan di ujung telepon yang kau nanti Permohonan untuk bisa mendengar sekedar A atau B Sekarang suaramu sendiri Dia bukan milikmu lagi Tulang disepanjang leher favoritmu Darah disepanjang lengan kiri yang kau tinggal dihari ulangtahunmu Sekarang kenanganmu sendiri Dia bukan milikmu lagi Tentang kepada siapa dia bertukar pesan malam ini Tentang kepada siapa dia berpijak setelahnya Bukan untukmu lagi Sekarang kau sendiri Jangan lupa Dia bukan milikmu lagi Tidak ada enam belas Tidak ada empat dikali empat Cukup satu Sendiri
Jatuh Jatuh Jatuh Lupa akan hati Lupa akan bumi yang kupijak Apa yang kuimpi terbang Apa yang kucinta hanyut Apa yang kurindu hilang Haruskah bertahan dan bangkit lagi? Masih harus. Hidupku mungkin berputar dengan cara yang berbeda. Mungkin dia tidak berputar. Karena dia abstrak. Monokrom.
Selamat datang di kota Bandung, Sebuah permohonan yang tak pernah terucap, tapi terus terulang dalam hati. Tuhan, Tolong pertemukan Pangeran kecilku yang makin kabur dari indera Tunjukkan lagi padaku gambar yang kau suka Tunjukkan lagi padaku apa cita-citamu Aku siap menunggu lagi Aku siap menunggu Bahwa hanya ada satu orang yang selama 4 tahun berjalan, Akan tetap di ingatan Tuhan, Dia bukan jodohku? Aku yang hidup dalam fantasi, Dan kamu yang hidup dalam realita