Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

4

Lalu akhirnya kamu mengingatku sebagai apa? Serpihan kenangan tidak nyata, Sentuhan bayangan kelam, atau sekedar kupu-kupu dengan senandung kesukaanku? Hingga hari ini, kamu mengingatku sebagai apa? Aku si sosok yang katanya tidak pernah patut untuk dimaafkan, atau aku yang begitu indah dikenang sehingga hatimu begitu silau disantap angan? Setahun kedepan, kamu mengingatku sebagai apa? Apapun itu, berbahagialah, bernyanyi seperti hidup tanpa aku, berjalan seperti cinta tidak pernah jumpa, Sulit dipertemukan, hati, pengorbanan, logika. Sebegitu hebatkah ketika Tuhan menerima maaf sedangkau kamu tidak? Maaf hanya kutitip lewat sepertiga malam di hari kelima, sayang. Tolong, jangan benci aku lagi Terima kasih ya

Tmpms

hingga bulan ke empat nanti, berbahagialah langit senja dan firman perlu ikut kompromi hingga saatnya nanti, fajar kota jakarta hanya dinikmati sendiri, tanpa wajah bingung faris atau wacana lucu mili selagi bisa, tujuh orang terbaik dalam satu tahun ikatan takdir, selalu butuh tertawa didukung refis pukul tujuh malam lalu senyum rindu dan tawa lepas yang seringpula meninggalkan tangis sedih ruru dan farah nyatanya, bintaro hanya ditinggalkan, lalu cerita kami pindah ke batavia. jembatan layang, tumpukan gedung, bintang berserak, malam hangat, dan gemuruh teriakan cerita menjadi saksi bisu si geng motor djuanda-kepu tuhan, hingga bulan ke empat, tolong titip nusantara dari sebelah timur, atau titip cerita dari sebelah barat untuk mereka. dari si satusatunya siap menunggu di ibukota, berusaha menghimpun keajaiban lewat doa, selagi bisa, salam sayang, kari.