lalu hatiku mematuk pilu,
tuk
tuk
tuk
air mata perlahan jatuh
merusak perjalanan antar dago atas menuju bawah
memahat kenangan yang lebur
memeluknya,
berusaha menggapai ruh ku untuk pergi dari kenangan
dan hidup di masa depan
aku tidak bisa
membiarkan malamku rusak dihantui masa lalu,
tempat kala kita berteduh
secangkir kopi dan seteguk teh mengobati dinginnya bandung kala itu
tempat kala kita membicarakan masa depan di atas kota bandung
hingga lupa masa
kabur, pergi, enyahlah
sayangnya, kenangan nyaman hidup di otak ku.
sayangnya, masa lalu tak pernah berlalu.
dengan orang baru,
aku tertawa,
aku bahagia,
aku baik baik saja,
sayangnya aku tidak bisa melupakanmu.
maaf karna meninggalkanmu,
empat.
tuk
tuk
tuk
air mata perlahan jatuh
merusak perjalanan antar dago atas menuju bawah
memahat kenangan yang lebur
memeluknya,
berusaha menggapai ruh ku untuk pergi dari kenangan
dan hidup di masa depan
aku tidak bisa
membiarkan malamku rusak dihantui masa lalu,
tempat kala kita berteduh
secangkir kopi dan seteguk teh mengobati dinginnya bandung kala itu
tempat kala kita membicarakan masa depan di atas kota bandung
hingga lupa masa
kabur, pergi, enyahlah
sayangnya, kenangan nyaman hidup di otak ku.
sayangnya, masa lalu tak pernah berlalu.
dengan orang baru,
aku tertawa,
aku bahagia,
aku baik baik saja,
sayangnya aku tidak bisa melupakanmu.
maaf karna meninggalkanmu,
empat.
Komentar
Posting Komentar