Sekarang aku paham betul, mengapa banyak penulis hidup sendirian.
Tulisan tulisan hebat timbul dari pemikiran dan malam yang bijaksana, tumbuh dan berkembang diluar nalar rasa manusia.
Beberapa penikmat nya terkejut dengan tulisan yang menampar, menyentuh dan mencintainya sekaligus.
Bukan menggeneralisir, contoh saja enid blyton, agatha christie hingga ika natassa.
Pemikiran hebat nya tentang rasa atau fantasi memang memukau, diluar nalar dan diluar kesanggupan mata untuk menahan air yang jatuh.
Pendamping hidupnya harus menjadi kuat untuk menyaksikan pemikiran mereka yang terus jatuh dan bangun, liar dan bebas.
Karna menurutku, penulis mampu melihat dari sekedar langit, melihat dari sekedar kayu atau jerapah, melihat dari sekedar seseorang yang melintas.
Ia sadar setiap bentuk atau mahluk yang diciptakan, memiliki rasa dan alasan. Memiliki senyum tangis atau kisah.
Penulis memang ajaib.
Jika guru bisa diusahakan dengan belajar,
Jika tentara bisa diusahakan dengan berlatih,
Apakah penulis bisa diusahakan dengan sesuatu? Karna sejatinya batiniah manusia adalah sesuatu yang abstrak.
Karena itu mereka adalah profesi yang kuat.
Mereka mampu bertahan dengan pemikiran yang membunuh mereka sendiri, fantasi yang terlalu hebat dan meninggikan ekspektasi. Mereka kuat.
Sekarang aku paham, untuk sebagian atau kebanyakan orang, menulis adalah kehidupan.
Seratus empat puluh karakter di twitter, atau buku setebal apapun, kata dan huruf bertumpah ruah.
Seperti tulisan ini yang dibangun pada malam ketika semua yang tidak baik-terlalu baik menjadi gerhana.
Ingin mengatakan bahwa sejatinya penulis tulisan ini perlu pendamping yang dapat mengerti pergolakan emosi dan lonjakan batin.
Pendamping yang akan terus bilang "hey, jangan berpikir terlalu jauh. Ada aku disini."
Lalu tersenyum.
Komentar
Posting Komentar