Langsung ke konten utama

Januari 2021

 Aku ingin mengenang masa ini sekali lagi, mengingat setiap rinci kejadiannya, mencoba memaknai apa yang terjadi kemarin.

Aku tahu juga, tulisan ini hanya punya satu pembaca setia, sisa nya mungkin hanya iseng mencari nama lengkapku di google, kebetulan ingat, atau hal-hal yang bukan disengaja.

Seperti tulisanku tahun 2018. 

Ini adalah hari terburuk Kariza Rai Shafira sepanjang hidup.

Botol kaca bertebaran di kamar, lenganku berdarah setelah sekian lama tidak, aku melihat orang yang kucintai bahagia bersama sahabatku, atau sahabatku yang lain, puntung rokok bertebaran, aku terlempar.

Astaga.

Ini siapa?

Pagi itu aku terbangun penuh peluh, bibir kering, tangan kiri diperban dan handphone di tangan kanan ku. Tuhan? Sejauh itu kah aku?

Tiga malam sebelumnya, aku menangis sendirian pukul dua pagi dan pergi ke stasiun kereta api. Untuk apa? Tidak ada.

Aku hanya suka stasiun, bunyi kereta api, orang lalu lalang, kalangannya pun bukan yang menengah ke atas, juga wangi toko roti. Aduh tapi sayang, waktu itu pukul dua pagi. 

Stasiun gelap, tidak ada suara kereta api atau wanita yang selalu sibuk memberi kabar keberangkatan di mikrofon, toko roti sudah tutup.

Aku hanya duduk di depan halte stasiun, beberapa kali diganggu oleh laki-laki yang mungkin juga kehilangan arah, selama lima menit hanya menyaksikan balapan mobil malam kamis.

Akhirnya, aku melempar diriku ke taksi. Lalu bilang "kemana aja pak, bawa muter-muter ya?"

Di malam itu aku punya pikiran bahwa tidak ada yang bisa kulakukan, entah maju atau mundur, entah bertahan atau diam. Semuanya salah.

Semuanya jelas.

Aku dan sahabatku, jatuh cinta pada orang yang sama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Novel Lima Sekawan ke Sarang Penyelundup

I.           Identitas Novel Judul                      : Five go to smuggler’s top Judul Terjemahan   : Lima Sekawan ke Sarang Penyelundup Pengarang               : Enid Blyton Penerjemah             : Agus Setiadi Penerbit                 : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit          : Mei 1997 Kota Penerbit         : Jakarta Jumlah Halaman      :272 Halaman II.        Unsur Intrinsik Novel Tema                   ...

❤️

  Abi!  Terima kasih ya sudah berjuang sejauh ini. Terima kasih yaaa untuk kasih sayang yang ga pernah putus setiap hari nya, ga pernah nyerah, ga pernah capek sedikitpun, ga pernah ngeluh. Aku dengar, baca, lihat seseram dan setakut apa pernikahan itu. Tapi, kok semuanya ternyata mudah ya kalau sama abi?  Empat tahun bukan waktu yang sebentar.. lama sekali ya? Kok bisa setiap hari abi ga pernah gak mau untuk lihat kayi, ga pernah ga mau untuk denger cerita kayi, selanjutnyaa kita lanjutkan di tahun tahun berikutnya sampai kita mati. tapi mau bareng aja deh, gimana kalau ngga ada aa :(  Cinta yang katanya una ini sedih capek ribet blablabla itu aku udah ga kenal, udah lupa rasanya kalau katanya capek. soalnya sama abi ngga... rasanya abi dan kayi itu udah satu tubuh, udah satu pikiran, satu hati, semuanya. Dunia ini emang jahat ya kadang-kadang bi. tapi empat tahun ini abi udah buktiin dan selalu bilang "ayolah lawan jir bareng" bener. world is cruel, its us againts ...

Mimpi yang Pupus dan Hidup

              Tidak pernah ada yang tahu, mana mimpi kita yang akan terwujud dan doa mana yang akan dikabulkan oleh Tuhan. Tidak pernah ada yang tahu, kaki kita akan berpijak kemana nantinya. Seperti saya yang juga masih tidak percaya dimana saya berpijak sekarang.               Kampus Ali Wardhana, sebuah kampus terbaik yang sangat diandalkan oleh Kementerian Keuangan Indonesia adalah impian ratusan ribu insan. Dan meskipun bukan saya salah satunya. Saya punya mimpi sebagai seorang psikolog, sebuah Perguruan Tinggi Negeri impian saya kejar mati-matian, tapi ternyata Tuhan punya rencana lain.               Mimpi saya yang pupus itu juga sempat menjatuhkan saya sejatuh-jatuhnya, dan mungkin rasa sakit hati nya pun masih membekas. Tetapi, saya tidak pernah berhenti bersyukur, seakan rencana terbaik Tuhan adalah rencana yang sangat indah untuk saya.          ...