Langsung ke konten utama

Abu

Dosa abu dari percaya.


Tapi, percaya adalah pupuk yang tidak jelas apa bentuknya, tidak ada wujudnya, mungkin spektrum warna?


Ketakutan penuh dalam memori,

hingga yang buruk pun ku anggap biasa.


aku melindungi diriku sendiri dengan cara yang jahat,

bukan karma, kifarat namanya.


hingga hari ini, aku percaya, tidak pernah ada manusia yang terlahir baik.

tidak ada yang terlahir dengan perasaan "aku akan menjaga hati, bermanfaat bagi orang lain, aku tidak peduli apa yang ku tuai sebanyak apapun yang kutabur"

semuanya terasa lebih baik ketika percaya segala hal di dunia ini tidak ada yang baik


Takut, sungguh.

takut bahkan hanya sejengkal kata kata yang tidak ada artinya.

bahkan mahluk sedarah, sekampung halaman, sehati sekalipun.


lalu tidak ada yang pernah melakukan kebaikan tanpa pamrih ya rasanya!


aku patah patah patah, dalam ketakutanku sendiri.

kenapa ya? 

Tuhan mematahkan hatiku berkali-kali untuk menciptakan ketakutan pada mahluk-Nya?

kenapa ya?


Lindungi aku ya Tuhan, dari hati yang patah.

Dari ketakutan akan percaya pada hamba-Mu juga.

Beri ketenangan dalam setiap kedipan mataku.

Beri aku hati yang penuh untuk percaya, pada sahabatku, pada keluargaku, juga pada calon pasanganku.

Berikan aku hati yang besar. Berikan aku kuat yang tabah dan tolong yakinkan bahwa kali ini, semesta berbuat baik kepadaku.


Yakinkan aku.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Novel Lima Sekawan ke Sarang Penyelundup

I.           Identitas Novel Judul                      : Five go to smuggler’s top Judul Terjemahan   : Lima Sekawan ke Sarang Penyelundup Pengarang               : Enid Blyton Penerjemah             : Agus Setiadi Penerbit                 : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit          : Mei 1997 Kota Penerbit         : Jakarta Jumlah Halaman      :272 Halaman II.        Unsur Intrinsik Novel Tema                   ...

❤️

  Abi!  Terima kasih ya sudah berjuang sejauh ini. Terima kasih yaaa untuk kasih sayang yang ga pernah putus setiap hari nya, ga pernah nyerah, ga pernah capek sedikitpun, ga pernah ngeluh. Aku dengar, baca, lihat seseram dan setakut apa pernikahan itu. Tapi, kok semuanya ternyata mudah ya kalau sama abi?  Empat tahun bukan waktu yang sebentar.. lama sekali ya? Kok bisa setiap hari abi ga pernah gak mau untuk lihat kayi, ga pernah ga mau untuk denger cerita kayi, selanjutnyaa kita lanjutkan di tahun tahun berikutnya sampai kita mati. tapi mau bareng aja deh, gimana kalau ngga ada aa :(  Cinta yang katanya una ini sedih capek ribet blablabla itu aku udah ga kenal, udah lupa rasanya kalau katanya capek. soalnya sama abi ngga... rasanya abi dan kayi itu udah satu tubuh, udah satu pikiran, satu hati, semuanya. Dunia ini emang jahat ya kadang-kadang bi. tapi empat tahun ini abi udah buktiin dan selalu bilang "ayolah lawan jir bareng" bener. world is cruel, its us againts ...

Mimpi yang Pupus dan Hidup

              Tidak pernah ada yang tahu, mana mimpi kita yang akan terwujud dan doa mana yang akan dikabulkan oleh Tuhan. Tidak pernah ada yang tahu, kaki kita akan berpijak kemana nantinya. Seperti saya yang juga masih tidak percaya dimana saya berpijak sekarang.               Kampus Ali Wardhana, sebuah kampus terbaik yang sangat diandalkan oleh Kementerian Keuangan Indonesia adalah impian ratusan ribu insan. Dan meskipun bukan saya salah satunya. Saya punya mimpi sebagai seorang psikolog, sebuah Perguruan Tinggi Negeri impian saya kejar mati-matian, tapi ternyata Tuhan punya rencana lain.               Mimpi saya yang pupus itu juga sempat menjatuhkan saya sejatuh-jatuhnya, dan mungkin rasa sakit hati nya pun masih membekas. Tetapi, saya tidak pernah berhenti bersyukur, seakan rencana terbaik Tuhan adalah rencana yang sangat indah untuk saya.          ...