Halo vi!
Vi, Ini menuju lima hari ke lamaranku. iya! lima hari! Akhirnya sampai juga aku ke titik ini vi, cerita panjang yang sudah kuceritakan dari setahun lalu ya?
Vi, tiga tahun bukan waktu yang sebentar ya kalau dipikir-pikir? Tiga tahun. Iya, kita pernah bahas dan saling terkejut karna ternyata kita berjalan selama itu ya?
Vi, kalau boleh aku bilang, kamu adalah salah satu bentuk percayaku pada lauhul mahfudz. Kita sebagai manusia, bisa saling sayang, kita sebagai manusia bisa berangan-angan. Tapi kalau kata tuhan, tidak. Ya, itu tidak. titik.
Vi, sadar nggak? Kalau banyak rencana kita, banyak komunikasi yang cuma tergantung di atas kamar kita masing-masing, banyak cerita yang "ih harusnya" "ih padahal waktu itu" selama tiga tahun ini ternyata adalah jawaban. Kita tidak diciptakan tuhan berpasangan. Kita tidak sepasang. Bali, Singapura, Gelora Bung Karno, Bandung, Saparua, semuanya loh vi? Kita terkekang dalam takdir kita masing-masing yang bahkan ditulis dari sebelum kita lahir.
Vi, pulang ya kang.
Kamu selalu ketuk kamarku di waktu yang tepat, kamu selalu menunggu di bayang gelap di waktu yang tepat, kamu selalu ada ketika aku sejatuh-jatuhnya.
Tapi, tugasmu sudah selesai.
Vi, kita saling berusaha, kita saling berbicara, kita saling menjadi versi terbaik kita masing-masing. Kita keren vi.
Vi, aku akan mencukupkan pertemuan mafia jahat ini dengan pertemuan terakhir yang tidak pernah akan kulupa. seperti lagu penutup terakhir pada malam itu, aku adalah selena, si bulan biru, udara nyaman yang kamu hirup yang akan pergi jauh.
Vi, pulang aja, nggakpapa.
mimpi nya masih banyak yang mau dikejar kan?
tapi maaf ya, kali ini gabisa aku temenin.
Gapapa kan vi?
Vi, aku selalu jatuh cinta dengan angin barat.
Tapi, aku akan pergi jauh ke timur.
Aku pamit ya?
Doakan aku sehat dan waras. aku janji aku bahagia! Kamu juga ya, vi!
Komentar
Posting Komentar