Sudah hampir menyentuh tahun kedua. Luka kita berdua belum juga sembuh, belum juga mengering, belum juga siap untuk berpetualang lagi. Aku adalah kariza yang tetap sama, Memikirkanmu dengan bayangan terbaik yang kupunya, memikirkanmu dengan memori terbaik yang kita punya, dan wangi yang paling kusuka. Aku bahagia melihatmu berdiri di ujung meja, beratmu yang bertambah juga otakmu yang mematang. Mendengar suaramu yang tak juga belum fasih mengucap huruf r dan tawa yang tidak berubah. Aku ingin menangis dan tertawa di saat yang sama, karna Tuhan mengabulkan doaku di saat yang tidak terduga. Dunia disekelilingku berubah setiap harinya, kadang baik, seringkali buruk karna tenggelam dalam kejahatan kota jakarta. Bandung, hujan, dan kamu. Mengobatiku penuh, hingga kemarin, hari ini dan esoknya, aku lupa waktu untuk melakukan apa-apa. Karna sekali lagi dan berkali-kali, kamu lebih dari cukup. Aku adalah kariza yang senang mendengar tentang apapun soal kedokteran, karna sampai kapan...
Tentang apa yang ku lihat, dengar dan rasakan.